Selasa, Oktober 14, 2025

Son: Semoga Saya Bisa Jadi Legenda LAFC

Share

Bintang Korea Selatan, Son Heung-min mendapatkan sambutan meriah di LAFC, kota yang juga akan memeriahkan Piala Dunia FIFA 26.

  • Son gabung LAFC dengan “rekor kontrak MLS”
  • Kapten Korea Selatan gembira bisa bereuni dengan Lloris
  • “Saya tidak sabar untuk bermain di lapangan,” ungkapnya

Dua tahun setelah kepindahan sensasional Lionel Messi ke Inter Miami CF, bintang Korea Selatan, Son Heung-min, menjadi ikon global terbaru yang merapat ke Major League Soccer (MLS) menjelang Piala Dunia FIFA 26.

LAFC secara resmi memperkenalkan Son sebagai rekrutan terbaru mereka pada Rabu — di hari yang sama ketika Vancouver Whitecaps mengumumkan perekrutan legenda Bayern München, Thomas Müller — dengan nilai transfer yang dilaporkan mencapai rekor liga sebesar $26 juta.

Kepindahan ke LAFC setelah satu dekade di London utara menempatkan sang superstar Asia di Amerika Serikat, hanya 10 bulan menjelang turnamen akbar yang akan diselenggarakan bersama oleh Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Korea Selatan memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia untuk ke-11 kalinya secara beruntun pada bulan Juni lalu, dan sang kapten tim nasional kembali menjadi sosok sentral dalam kesuksesan tersebut. Pemain berusia 33 tahun itu kini bersiap tampil di putaran final global keempatnya.

“Saya ke sini untuk bermain sepak bola,” ujar Son dalam konferensi pers perkenalannya di BMO Stadium. “Saya datang bukan untuk alasan lain. Masih ada sejumlah dokumen yang harus diselesaikan agar saya bisa bermain, tapi saya ingin segera berada di atas lapangan. Saya tidak sabar untuk menyapa para suporter kami di lapangan.”

Son juga memberikan penghormatan kepada para suporter LAFC yang penuh semangat. Pada musim panas 2018, mereka sempat bertemu dengannya dalam acara temu penggemar yang mengejutkan saat Tottenham Hotspur menjalani tur pramusim di Amerika Serikat.

“Itu momen yang sangat spesial,” ujar mantan penyerang Bayer Leverkusen tersebut. “Di LA, bukan hanya penggemar asal Korea yang mendukung. Sejak 2018, saya sudah memiliki hubungan dengan suporter LAFC. Dan kini, setelah tujuh tahun, saya akhirnya bergabung. Hubungan itu sudah terjalin dengan baik. Para suporter di sini benar-benar luar biasa. Mereka tak pernah berhenti bernyanyi! Sebagai pemain, itu hal yang paling Anda inginkan.”

Kedatangan Son juga mempertemukannya kembali dengan rekan satu tim lamanya yang juga pemenang Piala Dunia FIFA 2018 Rusia, Hugo Lloris, yang mengenakan ban kapten klub London utara antara 2015 dan 2023.

“Dia kembali jadi kapten saya, jadi saya harus bilang hal baik tentang dia!” ucap Son sambil tersenyum. “Kalau tidak, dia bakal ‘habisi’ saya di ruang ganti. Saya bermain bersama Hugo selama delapan tahun. Dia pemain yang luar biasa, juga pribadi yang luar biasa.

“Tentu saja kami sempat berbicara ketika rumor soal kepindahan saya ke LAFC mulai terdengar. Hugo hanya bilang hal-hal baik soal Los Angeles. Itulah yang membantu saya mengambil keputusan. Saya belum bertemu Hugo lagi, tapi saya tidak sabar untuk segera bertemu. Dia kembali menjadi kapten saya.”

Kehadiran Son di LAFC diperkirakan akan membakar semangat kota Los Angeles, salah satu kota tuan rumah Piala Dunia FIFA 26, di mana terdapat sekitar 326.000 imigran asal Korea yang tinggal di sana.

“Ketika menyebut Los Angeles, saya langsung teringat komunitas Korea yang besar di sini. Bermain di seluruh dunia sebagai pesepakbola asal Korea membuat saya sangat bangga. Maka dari itu, sudah semestinya saya punya tekad untuk membuat mereka bangga. Itu salah satu alasan terbesar mengapa saya memutuskan datang ke sini,” tambahnya.

“Saya memulai segalanya dari nol di sini. Impian saya adalah menjadi legenda di sini. Para pemilik klub bekerja sangat keras untuk mendatangkan saya. Impian saya adalah membalas kepercayaan yang telah mereka berikan. Itulah cara saya menjalani hidup. Ketika waktunya tiba bagi saya untuk meninggalkan Los Angeles, saya berharap telah menjadi legenda di sini.”

Read more

Local News